Postingan

Bagaimana Memahami Antara Hadits Memohon Syahid dan Larangan Berharap Bertemu Musuh

➖TANYA JAWAB➖➖➖ Bagaimana memahami antara hadits memohon syahid dan larangan berharap bertemu musuh ❓Tanya: Bagaimana memahami hadits مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاصْبِرُوْا 🔀Dhahirnya bagi ana kedua hadits tersebut terdapat kontradiksi. ⭕Jawab: 💺Oleh Al Ustadz Abu Karimah Askari hafizhahullah ☝Dimana letak kontradisksinya? Tidak ada sama sekali. Tidak ada kontradiksi diantara kedua riwayat ini. مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ 🔆Siapa yang memohon agar dimatikan sebagai seorang syahid dengan penuh kejujuran, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengumpulkan dia dalam kedudukan bersama dengan para syuhada. 👉Dia memohon kepada Allah dengan penuh kejujuran, agar dimatikan sebagai syahid. Dan kita semua berharap. Tetapi apakah kita mengharap: “Hei, kapan datang musuh? Kita perang, kapan ada musu

Hukum Vaksin Imunisasi

Gambar
    Tanya: Apa hukum imunisasi? Jawab: Oleh Al Ustadz Abu Abdillah Luqman Ba'abduh hafizhahullah Boleh, bahkan kalau itu himbauan dari pemerintah, )maka, -red( ditaati! "Anu koq pak ustadz, katanya sebagian imunisasi itu bahannya terbuat dari lemak babi". Siapa yang bilang kamu? Siapa yang bilang? Siapa yang mengatakan? "Oh itu ada katanya ustadz, di media" Lha iya siapa? "Seorang pakar, ustadz" Siapa pakar itu? Objektif dia atau punya kepentingan? "Waduh tidak tahu ustadz" Kalau tidak tahu, tetap pada posisi semula, taat kepada pemerintah. Bukankah seorang muslim diajari oleh Allah dalam syariatNya: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ" Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita, klarifikasi, pastikan benar tidak. Nanti kamu menzhalimi suatu kaum akibat berita yang tidak benar itu.